Masih jelas dalam ingatan saya
euphoria subuh tadi. Italia menang 2-1. Sukses menaklukkan tim yang diunggulkan
dalam Euro 2012 yang digelar di Polandia-Ukraina. Senang, itu yang saya
rasakan. Karena saya adalah pendukung Italia sejak awal Euro digelar. Eh,
bukan, saya pendukung Italia sejak saya masih SD. Saya teringat dengan pemain
idola saya dulu, Christian Panucci, yang ketika itu tergabung dalam klub
berlambangkan serigala, AS. Roma.
Ah, masa lalu. Italia saat ini berjuang untuk kembali ke puncak keemasan mereka, Tanpa Christian Panucci, Alessandro Del Piero, Fabio Cannavaro, Filipho Inzaghi, Alessandro Nesta, Christian Vieri, Gennaro Gattuso, Mauro Camoranesi Gianluca Zambrotta, Marco Materazzi, dan lainnya. Mereka berjuang dengan bersama, pasukan muda Azzuri seperti Mario Balotelli, dan beberapa veteran seperti Gianluigi Buffon dan Andrea Pirlo.
Ah, masa lalu. Italia saat ini berjuang untuk kembali ke puncak keemasan mereka, Tanpa Christian Panucci, Alessandro Del Piero, Fabio Cannavaro, Filipho Inzaghi, Alessandro Nesta, Christian Vieri, Gennaro Gattuso, Mauro Camoranesi Gianluca Zambrotta, Marco Materazzi, dan lainnya. Mereka berjuang dengan bersama, pasukan muda Azzuri seperti Mario Balotelli, dan beberapa veteran seperti Gianluigi Buffon dan Andrea Pirlo.
Saya miris, dengan apa yang saya baca
di jejaring sosial sejak kemarin malam siang tadi. Bukan mengenai prediksi yang memperkirakan tim Panzer akan
menang, tetapi betapa banyaknya komentar bernada rasis yang ditujukan kepada
striker kulit hitam Italia, Mario Balotelli. Saya heran karena bukan Cuma di
luar negeri saja, di Indonesia juga banyak yang menghujat Balotelli dengan
hinaan tentang warna kulitnya. Bukan cuma itu saja, makian kasar untuk TimNas Italia
juga banyak yang saya baca.
Anjing menggonggong, kafilah berlalu, mungkin itu ungkapan yang tepat. Balotelli seakan tidak peduli dengan segala macam cacian rasis yang ditujukan kepadanya. Dia membuktikan dirinya pantas bersama Italia dengan menjebol gawang Jerman yang menjadi pembuka jalan Italia untuk lolos ke partai Final bertemu Spanyol. Salut untuk Italia, Tim Biru Langit berisi orang-orang dengan latar berbeda.
Anjing menggonggong, kafilah berlalu, mungkin itu ungkapan yang tepat. Balotelli seakan tidak peduli dengan segala macam cacian rasis yang ditujukan kepadanya. Dia membuktikan dirinya pantas bersama Italia dengan menjebol gawang Jerman yang menjadi pembuka jalan Italia untuk lolos ke partai Final bertemu Spanyol. Salut untuk Italia, Tim Biru Langit berisi orang-orang dengan latar berbeda.
Lucunya, saya buka jejaring sosial malam ini, sudah tidak ada komentar minus lagi. Mungkin sudah pada malu dan sadar (Alhamdulillah)...
Tell someone how ugly
he/she is with their skin color doesn’t makes your beautifull, doesn’t makes
you perfect. Insult someone doesn’t makes you looks great. But it’s show, how
unhappy your life.
bikin di sini |